16 Des 2011

Terimalah....

Setidaknya ada 1 manusia yang saat ini sangat merindukanmu. Sayangnya manusia itu belum tentu orang yang juga kamu rindukan.

Tak Ingin Mengingatnya

  Kesedihan telah sempurna, saat kau datang dan aku tak lagi mengenalmu, bahkan sebagai kenangan.

Senyum & Diam

Kadangkala senyum dan diam harus dibawa ke mana-mana. Senyum baik buat memecahkan masalah. Diam baik buat menghindari masalah.

Hargai Dia...

Jangan menunggu yang terlambat, hargailah yang sudah datang tepat waktu.
 

15 Des 2011

Tak Jera...

Mungkin telah usai apa yang selama ini aku rasakan,
Jejakku surut,
Menepi ditelan kosongnya rumah hatimu.
Aku ketuk hatimu berulang kali,
Tapi tak bersuara.
Kubuka, tapi tak ada apa-apa selain hampa.
Masihkah ada buih senyummu merambah pada cermin pengharapanku?
Aku mulai ragu karena kebisuanmu.
Tapi mengapa aku tak jera,
Menjadikanmu sebagai yang terindah
Meski hatimu belum terjamah...
[Zee, Sept23th2007]

Tak Lekang....

Rentang waktu yang berjalan,
Mencatat namamu tak lekang,
Kala mata terbuka dan remang cahaya kuraba
Hanya bingkai wajahmu mengunci pandang,
Tak lari getarku tak kemana dambaku.
Kala benderang mengucap salam dan rata peluh melekat di badan,
Adalah kau jua yang tak pernah bisa aku tiadakan...
[Zee, Sept19th2007]

Masihkah....

Masihkah senyummu bergulir indah,
Menanarkan setiap pesona yang terisap pesonamu,
Sepertiku yang tak beranjak menantimu.
Hanya baikmu yang kupinta,
Hanya bohong yang kujelang
Bersama rindu yang kubawa untukmu...
[Zee, Sept19th2007]

Dimana Kamu......

Mengapa hanya diammu yang kucatat,
Detik yang berlalu jadi demikian berat.
Bergema harapku mengendus sapamu.
Aku terpuruk ditebas kemarau rindu
Penat terus berkutat,
Sms mu tak jua kunjung mencuat...
[Zee, Sept19th2007]

14 Des 2011

Tak PernaH...

Aku tak pernah berpikir mencintaimu,
Walau cuma sekejap.
Tapi yang terjadi tak ubahnya alur nasib yang terbalik.
Aku mencintaimu,
Saat lembut sapamu terucap,
Mata lugumu menggugat,
Tanpa kusadari, lajunya cintamu menusukku.
Aku setia menunggumu,
Mengurungku dengan cinta satu-satunya
Akan kubela tanpa harus aku bertanya-tanya...
[Zee, Sept 15th2007]

- - - - - - - - - - - - - - -- - - - - - - - - -  - - - - -

3 tahun yang lalu, aku menerima surat tersebut dari seseorang. Zee. Aku mencatatnya meskipun waktu itu rasa yg kupunya padanya belum sempurna. Kupikir ini lelucon romantis yang bisa kuingat sewaktu-waktu jika aku berkeadaan "tidak dicintai". Tak perduli dari siapa. Aku pasti butuh mantra2 seperti ini.
3 tahun itu sudah sangat lama. Bahkan wajah pemilik tulisan ini pun aku tak ingat. Terbatasnya aku. Haha
Keadaan yang kubilang "tidak dicintai", munkin saat ini kualami. Dulu, tulisan tersebut hanya kubaca dengan kesimpulan 'horeee... akulah orangnya'--yang terpilih olehnya. Tanpa membayangkan, bagaimana kronologisnya sampai ada orang yg secerdas itu berfikir telah mencintaiku. Aku pongah. Hanya tersanjung tanpa tanggapan. Aku menyimpan surat tersebut di salah satu blog-ku yang masih eksis pada masa itu. Galau membuatku menggali masa lalu.
Desember 2011. Aku tidak begitu paham, apa yg sudah kualami 1 bulan ini. Kondisi yang judulnya galau. 1 cinta musnah dari pikiranku. Seseorang yg tidak kukenal dengan baik telah menawarkan diri untuk bersamaku dalam medan perang ini (perang batin tentunya). Aku melaluinya.
Tanpa ekspresi, aku menerimanya. Tanpa syarat, tanpa kompensasi. Aku hanya memberinya kesempatan dengan harapan, buatlah aku amnesia tentang 2 tahun ke belakang. Tentang cinta yang sudah mencampakkanku.
Aku tidak tau apa yang telah ia lakukan sampai aku terngiang2 sama surat Zee yang di atas. Aku tidak ingin jatuh cinta sama dia. Karena ini hanya untuk 'melupakan' seseorang yg sudah mencampakkanku itu. Kami tidak membuat kesepakatan yg lebih jauh dari itu. Tapi lagi2 aku pongah. Aku sudah memikirkan dirinya sejak..... Aahh.... tak tau sejak kapan.
Oooh... ini bodoh. Sungguh. Dia sudah selesai dengan tugasnya, dan aku baru menikmati keberadaannya sekarang. Bodoh sekali, aku jatuh cinta. Sama orang yg kupikir aku tidak boleh melakukannya. Aku tau ini hanya hubungan tentang bagaimana kami membuang-buang waktu. Bukan mengisi. Kemana kami akan jalan-jalan, bukan akan dibawa kemana hubungan ini. Dan siapa aja yang mau menemani... bukan orang yg kami inginkan.
Aku tidak tau telah berfikir ttg apa sampai menulis ini. Aku malu bilang CINTA setelah memakinya 2 hari ini. Bagaimana tidak, aku sudah tau dia akan meninggalkanku :'(
0410-ku

Jangan salahkan orang...

Kamu nggak bisa maksa seseorang buat menghargai kamu. Itu masalah kamu pantes apa nggak aja buat dihargai.

Caraku...

Aku ingin menikmati kepedihan ini, dengan cara yang paling rahasia, yang airmatapun tak akan pernah bisa merasakan kesakitannya.
Jangan terlalu serius membayangkannya. Karena ini cuma copy-paste status orang lain. Ahah.
--kecut---

13 Des 2011

Tentang Kecewa...

Yang terbaik bagi kamu adalah tidak MENJANJIKAN sesuatu kepada orang lain,
dan yang lebih baik lagi jika kamu tidak INGKAR JANJI!

Pesan "CINTA" untuk perempuan...

Jangan dikejar....
Jangan dicari..
Rawat dan jaga dirimu.


Sibukkan dirimu dengan hal-hal baik
Karena pada saat waktunya tiba,
Cinta akan datang menemuimu dan
Bukan karena cantik rupamu... kepandaianmu.. hartamu.. tahtamu...
Tapi karena CINTA tak mampu hidup tanpamu....



Jangan Memaksakan...

Permulaan cinta adalah membiarkan orang yang kamu cintai menjadi dirinya sendiri dan tidak merubahnya menjadi gambaran yang kamu inginkan.
Jika tidak, kamu hanya mencintai pantulan diri sendiri yang kamu temukan di dalam dirinya...

12 Des 2011

Pahamilah...

Jika kau ingin dicintai, beri apa yang paling ia sukai dan rangkul apa yang paling ia takuti.

Bacalah dengan Tenang... []

Hati kita pernah sama-sama rusak.
Pernah retak, bahkan pecah hingga terserak.

Kau dengan gurat lukamu, aku dengan semburat perihku.
Kita sepasang pelupuk penakar airmata yang sedang mencari pembebatnya.

Seharusnya, kau dan aku bisa saling menjadi obat.
Kita telah sama-sama tahu bahwa menimbun sayat tak kan membuat sehat.

Tapi mengapa kita justru saling menebar sengat?
Tak cukupkah lebam yang masih belum hilang benar birunya?
Haruskah kau tambahkan airmata agar semakin semarak warna lukanya?

Aku hanya ingin duduk berdua.
Berbicara tanpa kernyit di dahi, tanpa sakit di hati, tanpa lidah yang memaki.

Tak lelahkah kau akan pertengkaran yang berujung pada saling diam?
Bukankah cinta itu tentang perihal saling memahami dan membuka diri?

Egoku telah berlutut di hadapanmu.
Maka bisakah kau sedikit meredam amarah, menghilangkan cemburu, dan mencoba menaruh percaya padaku?

Lalu peluk aku sebentar saja, hingga berhenti isak tangisku, hingga aku tenggelam dalam tenang.



Credit to: Syauqi Kamal Fuadi

Bencilah Aku []

Saat kau tak lagi mau mencintai seseorang, dengan berbagai cara setiap yang dikatakannya akan menjadi hal yang tak kau suka.

Bencilah aku, bila karena aku menyayangimu, kini menjadi sesuatu yang tak kau mau.

Bencilah aku, bila karena aku tetap menyayangi dan ingin bersamamu, terpaksa membuatmu mulai dan semakin tak menyukaiku.

Bencilah aku, bila itu memang balasan terbaik yang dapat kau beri karena aku tak henti berharap dapat terus bersamamu.

Bencilah aku, untuk setiap detik yang pernah kau lalui bersamaku, yang membuatku tak lepas sedikitpun menyayangimu.

Bencilah aku, untuk setiap harimu yang sempat terbuang karena mencintaiku, untuk setiap sesal yang mungkin tumbuh dalam hatimu.

Bencilah aku, sebagai seseorang yang salah hadir dalam hidupmu, membuatmu tertahan bertemu seseorang yang kau mau.

Bencilah aku, untuk setiap permintaan terkecil atau terbesarmu yang belum atau tak akan pernah mau atau mampu aku penuhi.

Bencilah aku, untuk setiap tetes airmata luka, duka, perih hati yang mungkin masih saja kau rasa karena ego hatiku semata.

Bencilah aku, untuk setiap kesan buruk dalam tiap ucapan bodoh yang aku tak pernah mau sedikitpun memburukkanmu.

Bencilah aku, karena mungkin itu lebih baik daripada tak ada lagi sesuatupun rasa dalam hatimu akanku.

Bencilah aku, bila itu kau tak juga mampu, biar kugantikan kau membenci diriku.

Bencilah aku, atau lakukan sebaliknya... terserah.. mungkin aku memang tak akan pernah tahu.


- - -

Kelu.

Credit to: Syauqi Kamal Fuadi

Rindu Kamu

Harus dengan diam yang bagaimana aku menyapa,
Hingga hatimu mau mendengarnya,
Agar engkau tak terganggu akannya..