21 Apr 2012

Cinta itu Seperti Seseorang yang Menunggu BIS

Sebuah bis datang, dan kau bilang “Wah…terlalu penuh, nggak bisa duduk nih! Aku tunggu bis berikutnya saja”.
Kemudian, bis berikutnya datang. Kamu melihatnya dan berkata, ”Aduh bisnya sudah tua dan jelek begini…. nggak mau ah….”

Bis selanjutnya datang, tapi dia seakan-akan tidak melihatmu dan melewatimu begitu saja.
Bis keempat berhenti di depan kamu. Bis itu kosong, kondisinya masih bagus, tapi kamu bilang, “Nggak ada AC nih, aku bisa kepanasan”, maka kamu membiarkan bis ketiga pergi.

Waktu terus berlalu, kamu mulai sadar bahwa kamu bisa terlambat pergi kuliah. Ketika bis kelima datang, kamu langsung melompat masuk ke dalamnya.
Setelah beberapa lama, kamu akhirnya sadar kalau kamu salah menaiki bis. Bis tersebut jurusannya bukan menuju kampusmu tapi ke pasar…!!!

***
Seringkali seseorang menunggu orang yang benar-benar “ideal” untuk menjadi pasangan hidupnya. Padahal tidak ada orang yang 100% memenuhi keidealan kita. Tidak ada salahnya memiliki persyaratan untuk “calon”, tapi tidak ada salahnya juga memberi kesempatan kepada “bis” yang berhenti di depan kita (tentunya dengan jurusan yang kita inginkan). Apabila ternyata memang “bis” itu tidak cocok, kita masih bisa berteriak, “Kiri” dan keluar dari bis. Maka memberi kesempatan pada “bis”, semuanya bergantung pada keputusan kita. Daripada kita harus “jalan kaki menuju kampus” dalam arti meneruskan hidup ini tanpa kehadiran orang yang dikasihi.
Jika kita benar-benar menemukan bis yang “kosong, masih baru, dan ber-AC, dan tentunya sejurusan”, kita HARUS berusaha sekuat tenaga untuk memberhentikan bis tersebut dan masuk ke dalamnya. Karena menemukan bis seperti itu adalah suatu berkat yang sangat berharga, sangat berarti tapi tidak semua orang bisa mendapatkannya.

Hmmm…. So.. apa kamu udah mendapatkan Bis yang tepat?
Atau... masih nunggu di halte… sampai Bis yang diinginkan datang…
Bila tidak pernah datang,,
Badan terasa lelah… maka segera PULANG untuk tidur… dan beristirahat sejenak..
Esok hari biar lebih fit nunggu lagi di halte yang sama… atau coba di halte yang berbeda. Siapa tau… Bis yang ditunggu-tunggu benar datang…
#Good Luck :)

Jomblo Teraniaya (Pacaran, LDR Vs Jomblo Part IV)

Jomblo itu ibarat besi, kalo terlalu lama gak laku-laku bisa berkarat!
 
Jomblo di hari sabtu : pagi tidur di kasur, siang tidur di sofa, malem tidur di rel kereta..
Jomblo di hari sabtu : pagi percaya diri, siang selalu jaga diri, sore siap-siap bunuh diri..
 
Pacaran: Alamat rumah.
LDR: Alamat skype.
Jomblo: Alamat palsu
 
Yang pacaran: Sepiring berdua.
Yang LDR: Sepiring masing2.
Yang jomblo: Sepiring gak abis-abis.
 
Yang pacaran : nongkrong di rumah pacar.
Yang LDR : nongkrong di depan laptop.
Yang jomblo : nongkrong di jamban.
 
Yang pacaran : gandeng pacar.
Yang LDR : gandeng gebetan.
Yang jomblo : gandeng pager.
 
Pacaran: bangun tidur liatin pacar jemput di depan rumah.
LDR: bangun tidur liatin foto pacar.
Jomblo: bangun tidur liatin botol baygon
 
Pacaran: pergi ke bandara bareng.
LDR: jemputin pacar di bandara.
Jomblo: ngangkutin bagasi.
 
Pacaran: nungguin pacar nyampe rumah.
LDR: nungguin pacar tidur.
Jomblo: nungguin tukang nasi goreng lewat
 
Pacaran: mandi buat dijemput.
LDR: mandi buat ke travel beli tiket.
Jomblo: mandi…..?? Kapan-kapan deh
 
Pacaran: Nonton bioskop bareng
LDR: Nonton Youtube bareng
Jomblo: Nonton kucing kawin.
 
Pacaran: Terasa manis bersamamu
LDR: Terasa manis saat bertemu.
Jomblo: Terasa pait pait mulu
 
Pacaran: Nunggu dijemput pacar.
LDR: Nunggu pacar online.
Jomblo: Nunggu ajal menjemput
 
Yang pacaran : dibangunin pacar.
Yang LDR : dibangunin pacar dari jauh.
Yang jomblo : ga bangun-bangun [Innalillahi]
 
Yang pacaran : senyum-senyum baca status ini.
Yang LDR : senyum bareng lagi online.
Yang jomblo : bunuh diri baca tulisan ini
 
Yang pacaran : minta putus.
Yang LDR : di selingkuhin.
Yang jomblo : ketawa -ketawa , mampus lue , mampus lue..!!

Cinta itu Kamu


Sahabat itu manis kalau baru. Lebih manis kalau jadi cinta. Tapi yang paling manis kalau itu adalah kamu.

Ada 12 bulan dalam setahun, 30 hari dalam sebulan, 7 hari dalam seminggu, 60 detik dalam satu jam. Tapi hanya ada kamu seorang sepanjang hidupku.

Jika cintamu dapat kubeli, aku akan membayarnya dengan kartu kredit. Namun kamu tidak menjual cinta, tapi kamu menggratiskannya untukku. Terima kasih.

Cinta yang menggebu lebih banyak bohongnya. Aku mencintaimu dengan biasa saja. Seperti Matador dengan Bantengnya.

Boleh nggak sih aku bilang aku cinta kamu hari ini?
Kalau besok gimana?
Besok lusa?
Besoknya besok lusa?
Bagaimana kalau selamanya?

Ah aku lupa namamu, boleh aku memanggilmu milikku?
Dan jika kamu juga lupa namaku, Kamu boleh memanggil aku milikmu kok… :)