7 Agu 2015

Simple Aja. Tidak perlu dibikin ribet.


Bila ada orang yang merendahkan aku karena aku bukan siapa-siapa dan tidak punya apa-apa, mungkin orang itu adalah orang istimewa yang punya segalanya kecuali aku.
Keep going. I'm okay :)

13 Mei 2015

Trip Mei 2015

Again. Aku baru aja pulang holiday sore tadi, ngetrip sendirian. Sabang. 4 hari dengan berbekal numpang dan nebeng. Hehe. Sometime, that's what friends are for. Hihi. Duit yg terpakai gak sampe 300rb cuy. Itu udah termasuk oleh-oleh kue bapia 6 kotak. Keren. Gak pake ngemis, gak pake laper juga. Kita kerja samalah, patungan. Tapi kebetulan pas giliran akunya yg bayar, billingnya irit. Alhamdulillah..
Kita sempat ngepulin dapur juga biar hemat, makan ikan bakar yg ditangkap sendiri, dan ongkos tiket terselamatkan karena bisa free. Again, berkah punya temen yg kerja di pelabuhan. Alhamdulillah...
Pengalaman yang mengesankan, banyak. Tapi yang paling keren, aku dibekalin motor matic satu yg kondisi baterenya kadang on kadang off. Jadi ada kekhawatiran sewaktu-waktu klo motor mati, ada engkolan yg harus kutunjang kuat-kuat. Boots aku bisa lecet deh pokoknya. Jadi sangat mengkhawatirkan. Ceritanya, saat temen2 yg membawa berkah sedang harus sibuk mencari nafkah, aku kudu mandirilah. Motor sudah di tangan, silahkan mencari jalan pulang, sendirian cuy. Serius, aku ngeblank. Cluenya cm satu; dari simpang garuda, jalan terus, lurus, sampe nemu pelabuhan. Padahal jalanannya banyak yg bercabang. Bayangin gaes, bayangkan aku harus menduga-duga arah pelabuhan sepanjang jalan kenangan yg jaraknya bepuluh kilometer dari simpang garuda. Modal nanya2 gakbisa dipake sering2 gegara khawatir motornya harus dimatikan dulu untuk berhenti. Aku kasian sama bootsku gaes. Again, berkah anak sholehah x ya, aku sampe dg selamat di pelabuhan. Alhamdulillah ya...
Nice trip, nice friends, nice adventure. Thank you kawan. Keep in touching :)


3 Apr 2015

Selamat, ya. Aku gak bahagia, kok.



Dear Kamu,
Hei, gimana kabar kamu? Pasti kamu bilang kamu sedang baik-baik saja. Oh, tentu saja. Dengan segala hal yang kamu hadapi dan punya sekarang, kamu pasti baik-baik saja dan tentu bahagia. Meskipun terakhir kali, kamu sempat bilang kamu berantakan. Semuanya berantakan.
Selama ini aku selalu bilang aku senang lihat kamu bahagia. Dari dulu aku ingin kamu bahagia. Bahkan saat kamu akan menikah, lalu menikah, aku ucapin selamat bertubi-tubi ke kamu, lalu tanpa berfikir lama aku seperti berhaha-hihi--basa-basi. Sampai kemarin...
Kamu tau kenapa? Agar kamu tidak melarikan diri lagi, tidak merasa menyakiti, itu saja. Semoga sandiwara kecil ini tidak merusak kebahagiaanmu yang sedang banyak. Bahkan sampai nanti jika tak banyak kebahagiaan yg kamu peroleh, aku tidak akan merusaknya. Kamu tahu, untuk sampai ke tahap aku bisa bilang selamat dan senyum di depan kamu itu nggak gampang.
Jujur aku bingung kenapa merasa bahagia menemukanmu kembali, sejak saat itu, sampai detik ini, aku bahaagia. Meskipun hampir setiap waktu ingin melenyapkannya, tidak bisa dipungkiri diam-diam bahkan terang-terangan aku selalu bergumam rindu.
Rindu yang salah arah. Bahkan salah kaprah. Aku tau, kamu pun tak dapat menolaknya. Aku yang keras kepala ini tak mau pergi, sementara kamu mungkin ingin berhenti menyakiti.[1511]

27 Jan 2015

Tentang mimpi..

Tadi aku bermimpi. Suatu hari kita melarikan diri dari kenyataan. Tidak untuk bercinta. Tapi bercerita ttg hal-hal biasa. Sederhana.
Elegannya seperti itu. Tapi ini versi noraknya. Seperti film-film india di jaman purba, mana mungkin aku lupa kau telah menggenggam jemari ini dengan begitu yakinnya. Kita menaiki--bukan pick up tapi mobil bak pengangkut barang seperti di desa-desa bagian afrika sana yang masyarakatnya sibuk menebar benih, memanen, berkuda,,, itu seperti di desa. Ya, sesederhana itu kita berada.
Seperti romeo yg membawa lari julietnya dari keramaian dunia, kita begitu mesra. Seseorang yang begitu antagonis menghadang berkali-kali. Namun kita bersembunyi, melarikan diri. Kita. Kita akhirnya menjadi kita yang di dunia nyata tidak pernah bisa dianggap ada. Begitu mesra, sampai-sampai aku tak bisa lupa. Itu mimpi tadi, tunggulah, nanti aku akan cerita. [1511]*