Meski suka sekali disentuh, pria tetaplah bukan mahluk yang
super-peka. Jadi jangan sekali-kali membiarkannya tenggelam oleh
ketidaksadarannya. Sentuhlah telinganya dengan kalimat brilliant,
Sentuhlah matanya dengan tatapan yang dalam dan sentuhlah tubuhnya
supaya tidak ada wanita lain yang berani memegang! Ketidakpercayaan
bukanlah tempat untuk memenjarakan.
Egois? Iya.
Tetapi egoisitasnya tidak lebih kuat dari air mata kaum hawa. Pria
adalah penakut. Takut ketahuan, takut kehilangan. Adalah pujian
untuknya, jika kata-katanya mau dipegang.
Hai
wanita, adalah suatu kelebihan jika kau hanya sampai dipredikat “mudah
sakit hati.” Karena pada dasarnya, pria malah mudah sekali mati. Ia
lebih baik disiksa kicauan siang dan malam daripada sekali dihajar
kesunyian. Karena sekali dihajar, pria bisa langsung terbaring dibawah
tegak batu nisan.
Jadi berapa kali dalam semalam,
wanita menjadi gelisah tentang keberadaan kekasihnya? Ya, ya, ya,
gelisah yang ringan tentang sebuah kekuatiran bahwa dia bebas melakukan
hal yang macam-macam.
Tengok pria!
Jika
wanita melakukan hal yang sama, pria tidak mau pasrah, tidak hanya
gelisah, tetapi juga marah. Ia akan mencarimu sampai ke antah berantah.
Di pikirannya bukanlah rasa takut pada pengkhianatan, tetapi sebuah
teori yang mengatakan bahwa wanita adalah mahluk lemah yang selalu
diincar godaan.
Sekarang tunjuk tangan jika ada
yang merasa hatinya retak terpukul perbuatan pria! Okay, kamu! Lihatlah,
jika kau melakukan perbuatan yang sama terhadapnya!
Apa
hati yang mudah retak itu bisa melihat jari tangan pria mengacung,
mengaku kalah? Tidak? Ya, kau pasti hanya melihatnya tetap girang.
Sekarang jangan bilang siapa-siapa! Di dalam sakunya, tersembunyi
telapak tangan yang meremas kepingan hatinya yang terus menerus merasa
bersalah. Kecerobohanmu dianggap sebagai kelalaiannya. Jadi tidak heran,
jika seuntai tawa hanyalah sebuah benteng gengsi yang tanpa celah.
Sampai-sampai kesedihannya menjadi tak kasat mata.
Memang aneh jika pria suka pada kebebasan, sekaligus rindu pada mulut cerewet yang cemburuan.
Jadi, demi menghindari suara hantu yang memanggang kepalamu yang melayang, aku menerawang :
“Wanita, kau hanya perlu mengenalnya dalam-dalam.”
#Sumber: http://www.facebook.com/notes/syauqy-kamal-fuady/takaran-air-mata/10150184584891838
Tidak ada komentar:
Posting Komentar