25 Des 2011

Rahasia di Balik Kaum Pria yang Egois

Meski suka sekali disentuh, pria tetaplah bukan mahluk yang super-peka. Jadi jangan sekali-kali membiarkannya tenggelam oleh ketidaksadarannya. Sentuhlah telinganya dengan kalimat brilliant, Sentuhlah matanya dengan tatapan yang dalam dan sentuhlah tubuhnya supaya tidak ada wanita lain yang berani memegang! Ketidakpercayaan bukanlah tempat untuk memenjarakan.

Egois? Iya. Tetapi egoisitasnya tidak lebih kuat dari air mata kaum hawa. Pria adalah penakut. Takut ketahuan, takut kehilangan. Adalah pujian untuknya, jika kata-katanya mau dipegang.

Hai wanita, adalah suatu kelebihan jika kau hanya sampai dipredikat “mudah sakit hati.” Karena pada dasarnya, pria malah mudah sekali mati. Ia lebih baik disiksa kicauan siang dan malam daripada sekali dihajar kesunyian. Karena sekali dihajar, pria bisa langsung terbaring dibawah tegak batu nisan.

Jadi berapa kali dalam semalam, wanita menjadi gelisah tentang keberadaan kekasihnya? Ya, ya, ya, gelisah yang ringan tentang sebuah kekuatiran bahwa dia bebas melakukan hal yang macam-macam.

    Tengok pria!

Jika wanita melakukan hal yang sama, pria tidak mau pasrah, tidak hanya gelisah, tetapi juga marah. Ia akan mencarimu sampai ke antah berantah. Di pikirannya bukanlah rasa takut pada pengkhianatan, tetapi sebuah teori yang mengatakan bahwa wanita adalah mahluk lemah yang selalu diincar godaan.

Sekarang tunjuk tangan jika ada yang merasa hatinya retak terpukul perbuatan pria! Okay, kamu! Lihatlah, jika kau melakukan perbuatan yang sama terhadapnya!

Apa hati yang mudah retak itu bisa melihat jari tangan pria mengacung, mengaku kalah?  Tidak? Ya, kau pasti hanya melihatnya tetap girang. Sekarang jangan bilang siapa-siapa! Di dalam sakunya, tersembunyi telapak tangan yang meremas kepingan hatinya yang terus menerus merasa bersalah. Kecerobohanmu dianggap sebagai kelalaiannya. Jadi tidak heran, jika seuntai tawa hanyalah sebuah benteng gengsi yang tanpa celah. Sampai-sampai kesedihannya menjadi tak kasat mata.

Memang aneh jika pria suka pada kebebasan, sekaligus rindu pada mulut cerewet yang cemburuan.

Jadi, demi menghindari suara hantu yang memanggang kepalamu yang melayang, aku menerawang :

    “Wanita, kau hanya perlu mengenalnya dalam-dalam.”

#Sumber: http://www.facebook.com/notes/syauqy-kamal-fuady/takaran-air-mata/10150184584891838

Tidak ada komentar:

Posting Komentar