25 Des 2011

Pria Miris

Pria Miris : Ketika ia tidur, itu bukan karena ia lelah, mengantuk atau bahkan ketiduran. Ia hanya tidak tahu harus bagaimana selain tidur.
 
Pria Miris : Di dalam dunianya sendiri, ia mengaku salah. Di dalam kenyataannya, ia menyalahkan dunia.

Pria Miris hanya mencintai ketika kepalanya mengangkat setumpuk penyesalan.

Bertobat bagi Pria Miris adalah seperti mendengar tertawaan seisi jahanam.

Pria Miris mulutnya kering, tatapannya kosong, tetapi ada suara di dalam kalbunya yang sahut menyahut. “Aku, dia dan semua adalah berengsek.”

Alasan Pria Miris yang paling mungkin ketika ada wanita yang begitu pantas untuk disayang adalah “wanita itu datang di waktu yang tidak tepat.”

Pria Miris : Kebanggaannya yaitu berhasil melibatkan perasaan orang lain, demi sebuah rasa pribadi yang telah nyaman duduk di kursi menantang.

Pria Miris : Hatinya tidak hanya buta tetapi juga tuli. Tunggu saja sampai karma berteriak, barulah gendang telinganya pecah.

Pria Miris : Melakukan, memikirkan dan menyukai hal tolol, itu dianggap sebagai cara brilliant untuk tidak menyesali terus iring-iring kegagalan.

Pria Miris : Ia datang ke lingkungan kedap cinta, lalu merangkai pengalaman yang menurutnya lebih gila daripada menemukan jodoh yang tepat.

Pria Miris : Suara dagingnya lebih terdengar nyaring. Karena walau ia punya hati, tetapi ia tidak tinggal di dalam hati dan hidup bersama-sama dengan hati.

Pria Miris : Dia bertahan hidup sambil menutup hati yang menjerit hari perhari yang sudah hampir setara dengan hobi.

Pria Miris : Berperan sebagai pria yang sering mengumpat di balik keacuhan, sambil menenggelamkan kepatahan dengan air mata yang tersembunyi.

Pria Miris : Pria adalah si logis yang lebih percaya “apa kata dunia?” Kata hati jadi lebih mirip suara panci yang jatuh di malam hari.

#1511

Tidak ada komentar:

Posting Komentar